Terkadang
seseorang yang hebat itu terlahir dari berbagai cercaan, caci maki, dan
hinaan terlebih dahulu. Tidak semua orang menjadi hebat secara instant.
Tapi harus tetap belajar, dari dan bagaimana seseorang itu bisa tumbuh
dan berkembang menjadi lebih baik. Layaknya kupu-kupu yang indah, tahap
menjadi telur, ulat, sampai kepompong harus bisa di lakukan dengan
benar-benar baik. Seekor kepompong mengalami masa sulit ketika harus
keluar dan terbang dengan memekarkan sayap indahnya. Merah, Kuning,
Hijau, Jingga, Biru, Hitam, Putih, Cokelat, Pink, Ungu. Warna itu
tersedia dan ada. Dan ketika itu seseorang yang awalnya mungkin membenci
ulat, tapi menjadi bahagia ketika melihat sosok kupu-kupu terbang
dengan begitu dahsyatnya.
Seorang manusia bisa di analogkan dengan kupu-kupu. Lahir , tak bisa berbuat apa-apa. Hidup dengan bantuan ibu di masa kecil. Jangankan untuk berbicara, mungkin pergi ke kamar mandipun kita tidak bisa. Sosok kecil yang sangat membutuhkan orang lain. Bergerak dewasa, menjadi seperti sosok ulat. Mulai tumbuh, dan menciptakan kenakalan-kenakalan kecil. Di cerca orang. Di marahi. Di hina mungkin. Semacam teraniaya jika di ungkapkan secara kasar. Dan kemudian terdiam, bertambah dewasa maka kita akan mulai berpikir. Menjadi seekor kepompong, mulai memikirkan mau menjadi apa di masa depan. Dan saat sayap kita akan berkepak, menjadi seorang yang hebat selayaknya kupu-kupu, kita bebas untuk memilih warna kita. Warna itu adalah pilihan hidup kita ^^ Mau menjadi orang baik, setengah baik, sangat baik, jahat, setengah jahat, maupun sangat jahat. Itu adalah pilihan. Dimana kita telah memiliki waktu yang panjang untuk menjadikan bening menjadi bewarna.
Tidak selamanya cercaan yang kita dapat, adalah sebuah hal buruk.
Tidak semua hinaan yang kita dapat adalah akhir dari hidup kita.
Tidak semua kritik yang datang menjadi kehancuran mimpi kita .
^^
Menjadi orang seperti laut, apapun yang di dapat entah hinaan atau pujian.
Akan menjadikan kita orang yang kuat, seperti laut :)
Tetap memberikan manfaat yang berlebih untuk orang lain.
:)
Terimakasih untuk orang yang telah memberi kritik untuk kualitas tulisan saya yang semakin menurun :)
Karna, tidak selamanya kritik menjadi pemusnah :)
Seorang manusia bisa di analogkan dengan kupu-kupu. Lahir , tak bisa berbuat apa-apa. Hidup dengan bantuan ibu di masa kecil. Jangankan untuk berbicara, mungkin pergi ke kamar mandipun kita tidak bisa. Sosok kecil yang sangat membutuhkan orang lain. Bergerak dewasa, menjadi seperti sosok ulat. Mulai tumbuh, dan menciptakan kenakalan-kenakalan kecil. Di cerca orang. Di marahi. Di hina mungkin. Semacam teraniaya jika di ungkapkan secara kasar. Dan kemudian terdiam, bertambah dewasa maka kita akan mulai berpikir. Menjadi seekor kepompong, mulai memikirkan mau menjadi apa di masa depan. Dan saat sayap kita akan berkepak, menjadi seorang yang hebat selayaknya kupu-kupu, kita bebas untuk memilih warna kita. Warna itu adalah pilihan hidup kita ^^ Mau menjadi orang baik, setengah baik, sangat baik, jahat, setengah jahat, maupun sangat jahat. Itu adalah pilihan. Dimana kita telah memiliki waktu yang panjang untuk menjadikan bening menjadi bewarna.
Tidak selamanya cercaan yang kita dapat, adalah sebuah hal buruk.
Tidak semua hinaan yang kita dapat adalah akhir dari hidup kita.
Tidak semua kritik yang datang menjadi kehancuran mimpi kita .
^^
Menjadi orang seperti laut, apapun yang di dapat entah hinaan atau pujian.
Akan menjadikan kita orang yang kuat, seperti laut :)
Tetap memberikan manfaat yang berlebih untuk orang lain.
:)
Terimakasih untuk orang yang telah memberi kritik untuk kualitas tulisan saya yang semakin menurun :)
Karna, tidak selamanya kritik menjadi pemusnah :)