Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak
memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang
melengkung hening karena akan menerima suara-suara.
Ketika
matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma
pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya
mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana.
Dalam
doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan
bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan
bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap
di dahan mangga itu
Maghrib ini dalam
doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nundi sana,
bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku
Dalam
doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan
terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku
Aku mencintaimu..
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu
(1989)”
― SapardiDjoko Damono
Sadarkah
kamu, waktu terus berjalan, pelan sekali jarum jam berjalan tiap
detiknya, tetapi tak pernah lelah jarum itu bergerak, dan akhirnya pun
tak terasa waktu telah begitu jauh melangkah. Saat ikrar aku dan kamu
menjadi kita setahun lalu, dan sampai saat ini pun masih tetap sama, aku
dan kamu semoga menjadi kita selamanya.
Ntah begitu banyak kenangan demi kenangan yang mengisi hari-hari kita.
Tak elak dari sifat kita yang sama-sama suka bercanda, kadang pun
pertengkaran rumit berhari-hari juga pernah terjadi. Namanya juga masih
muda, ya seperti inilah kehidupannya.
Telah
banyak yang berubah. Termasuk hal-hal yang tak ku mengerti akhirnya pun
menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan untuk mengingatkan kewajibanmu
dalam hal beribadah, atau sekedar mengingatkan hal-hal klasik tentang
makan. Kebiasaan menatapmu dalam diam. Dan kebiasaan kecil lainnya.
Ada yang bertambah tentunya. Aku jadi lebih mengenalmu, dan mengenal
kita, begitu pun sebaliknya ku harap. Masalah cinta itu hal yang sepele,
seperti kamu yang menyukai es jeruk, es buah tanpa nangka, bebek
goreng, cake dengan rasa coklat,biskuit di pagi hari, bubur kacang
hijau, dan aku yang menyukai es teh, es buah lengkap, ayam goreng,
makanan gurih, nasi sebelum beraktivitas, dan bubur ayam.Kita begitu
berbeda mungkin. Tapi percayalah, kasih sayang ini tetap tak akan
berbeda, seperti setahun lalu dan mungkin akan terus bertambah,semoga
saja, ntah sampai kapan.
Harapku hari ini
hanyalah, semoga kelak aku bisa selalu melengkapi kekuranganmu untuk
menjadikanmu manusia yang sempurna. Menjadikanmu sebagai seorang imam
yang tak pernah putus memberikan ku kasih dan sayang. Sebab tanpa salah
satunya, sama saja seperti meminum secangkir coklat panas di tengah
gurun pasir.
'Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all youredges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when I lose I'm winning
'Cause I give you all of me
And you give me all of you.
Tak pernah ada yang sempurna dari kata cinta, tetapi terasa begitu
sempurna saat hati ini termiliki oleh orang yang benar-benar kita
inginkan.
Happy Anniversary , dear :)
09-07-2013